PADANG-Ajang Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) I, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) selesai digelar dengan sukses dan berjalan dengan lancar. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung patut berbangga menjadi tuan rumah sekaligus meraih juara umum dengan 24 Medali; 9 Emas, 7 Perak dan 8 Perunggu.
UIN Imam Bonjol (IB) Padang adalah salah satu dari 62 kontingen yang ikut ambil bagian dalam event nasional ini dengan kekuatan efektif, sedikit tetapi punya target maksimal 3 emas. Masing-masing dari ajang Panjat Tebing dan Solo Song.
Alasan target ini adalah, Panjat Tebing sudah yakin atlet Panjat Tebing UIN IB, Muhammad Ziqwan Rifaldo (Aldo) punya khans kuat dengan jam terbang yang mumpuni. Sedangkan Solo Song, punya alasan, pelatihnya seorang profesional dalam dunia tarik suara, Khairat KDI yang mengasuh Rahmi Fadila untuk berlaga di Pesona. Pada penampilan finalnya, suaranya membuat merinding penonton dan diakui juri sangat mengesankan.
Pada hasil akhir, target itu terealisasi dalam bentuk 2 Perak dan 4 Perunggu. Dua Perak disumbangkan dari Solois mungil, Rahmi Fadila (Solo Song) dan pecatur manis Melani Novita Sari (Catur). Rahmi harus puas di peringkat II, walaupun sudah berusaha maksimal. “Juara di hati juri dan penonton, ” ungkap Khairat KDI, dosen FTIK UIN IB Padang itu. Sedangkan Melani, sempat menangis haru menerima kenyataan harus bertanding ulang dengan ketat untuk menundukkan lawan.
Sementara itu, Aldo tampak kelelahan dua hari berturut-turut memanjat dinding setinggi 15 meter itu. Aldo berhasil meraih dua juara III, kelas Lead dan Speed. Dua perunggu dari Aldo. “Sudah maksimal, mengingat penyisihan begitu banyak peserta, ” ungkap pelatih Panjat Tebing, Asman Yahya.
Dua perunggu lain disumbangkan dari Musyabaqah Syahril Quran (MSQ) dan Kaligrafi. Trio Septi Gia, Bunga Savira, Indah Sari di bawah asuhan Dr. Irta Sulastri, M.Si berhasil menyisihkan lawan-lawan beratnya. Sedangkan Kaligrafi, di bawah asuhan Muhapril Musri, M.Ag, Nofrizal Afandi berhasil menyisihkan 62 peserta lain. Muhapril menyatakan puas, sebab ini melebihi ajang MTQ nasional yang hanya 34 kontingen provinsi. “Sudah oke. Hormati keputusan juri, ” ujarnya, puas.
UIN Padang mengirim 21 peserta dengan pelatih dan official pada ajang ini. Tidak seluruh cabang seni dan olahraga yang diikuti. “Sedikit tapi efektif dalam mendulang medali, ” ungkap Kabiro AAKK UIN Padang, H. Hendri, MM., kepada DKTV.
Ketua Kontingen UIN Imam Bonjol Padang, Welhendri Azwar, S.Ag, M.Si, Ph.D mengaku puas dengan pencapaian yang telah diraih. “Kita bangga dengan capaian ini. Jadikan pengalaman dan bahan evaluasi untuk event selanjutnya, ” ungkap Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol Padang ini.
Dibandingkan dengan “kontingen-kontingen raksasa” yang datang ke Bandung, UIN Padang sangatlah kecil, namun telah memilih cabang-cabang yang memungkinkan untuk mendulang emas. “Setelah ini, kita akan menyiapkan kontingen ajang PKM Regional. Mari berusaha menyiapkan bersama untuk mengikuti seluruh cabang, ” ajaknya optimis.
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd, menyatakan terima kasih kepada seluruh kontingen yang telah berjuang. “Terima kasih banyak atas perjuangan luar biasa sehingga UIN Imam Bonjol Padang mendulang medali banyak dan mengharumkan nama UIN di kancah nasional. Mari terus memacu diri untuk prestasi demi tercapainya kampus unggul peradaban nan bersahaja; Revelation, Knowledge, and Culture, ” ujarnya.
Event Pesona I yang digelar 8-12 Agustus 2022 di bumi Parahyangan, melibatkan 3.455 peserta dari 62 PTKN, dengan merebut total 150 medali dalam 22 Cabang Lomba. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Agama RI, H Yaqut Cholil Qoumas dalam pembukaannya menyatakan dan ditutup Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.
UIN Padang berada di peringkat 24 dalam memperoleh medali. Di bawah UIN Lampung, yang meraih 7 medali di atas UIN Aceh yang meraih 3 medali. Capaian ini sangat bersejarah mengingat sepanjang event yang pernah diikuti, jarang sebanyak ini. Seluruh peserta kontingen dari Padang menyatakan kebanggaan telah diutus ke Bandung, juga mohon maaf, baru mampu mempersembahkan 6 medali ini. Semoga ke depan, lebih banyak lagi. Ajang Pesona ini menjadi penting bagi UIN Padang, mengambil semangat “Bandung Lautan Api.”
“Bandung tercipta dan diciptakan ketika tuhan sedang tersenyum, ” kata Gubernur Jabar, Ridwan “Kang Emil” Kamil, ketika memberi sambutan dalam pembukaan Pesona.
Terima kasih, Bandung! Telah memberi pengalaman dan kenangan jingga. (rel)